Sabtu, 24 November 2012

Bantuan Hidup Dasar (BHD)

DEFINISI

Merupakan usaha yang pertama kali dilakukan untuk mempertahankan kondisi jiwa seseorang pada saat mengalamai kegawatdaruratan.

TUJUAN
  1. Mengetahui resutitasi jantung paru
  2. Mengenali tanda-tanda gangguan airway & breathing pada penderita gawat darurat
  3. Teknik mempertahankan jalan napas
  4. Memberikan bantuan pernapasan
OBTRUKSI JALAN NAPAS
Obstruksi jalan napas dapat total atau parsial. 
A. Obstruksi total
Berawal dari obstruksi parsial yang kenudian menjadi total.

Membebaskan sumbatan karena benda asing pada orang dewasa :
  1. Lakukan Hemlich Manuver
  2. Penderita Obesitas & Wanita hamil dengan chest thrust
  3. Hubungi SPGDT
  4. Lakukan Abdominal thrust
  5. Bila benda terkihat lakukan dengan sapuan jari
Pada anak / bayi :
  1. Jika sumbatan ringan. biarkan penderita membersihkan jalan napasnya sendiri dengan batuk
  2. Jika sumbatan berat, lakukan Hemlich manuver. pada bayi, lakukan back follow diikuti chest trust berulang sampai benda keluar
  3. Jika penderita tidak sadar lakukan RJP. Perhatikan sebelum melakukan ventilasi  apakah terdapat benda atau tidak pada mulut penderita.
B. Obstruksi Parsial :
Pertolongan untuk obstruksi parsial biasanya dilakukan dengan pemasangan alat di Rumah Sakit.

I. BUKA JALAN NAPAS (AIR WAY) MANUAL.
Membuka jalan napas dengan manuver Head Tilt Chin bila tidak ada taruma kepala atau leher. Jika curiga ada trauma servikal, gunakan manuver Jaw Trust tanpa Ekstensi kepala.

II. BREATHING DAN PEMBERIAN OKSIGEN.
Bila Air Way udah baik, belum tentu pernapasan baik sehingga perlu selalu dilakukan pemeriksaan apakah pernapasan penderita sudah kuat, adekuat atau belum.
1. Pemeriksaan fisik penderita.
2. Pemeriksaan oksigen.

III. CIRCULATION.
Sirkulasi meliputi jantung & pembuluh darah.
Sedangkan jantung, paru-paru dan otak yang saling bekerjasama untuk mempertahankan kehidupan. Fungsi dari ketiganya saling ketergantungan.

Saat jantung berhenti berdenyut,
Kematian klinis terjadi pada penderita henti napas dan henti jantung.
Kejadian ini terjadi selama 4-6 menit, sel otak mulai mengalami kematian

BILA PENDERITA HENTI NAPAS BELUM TENTU HENTI JANTUNG.
BILA PENDERITA HENTI JANTUNG SECARA OTAMATIS PENDERITA PENDERITA MENGALAMI HENTI NAPAS.
LAKUKAN RJP SEGERA.

1. UMUM
Sirkulasi terdiri dari jantung, pembuluh darah dan darah :
  • Frekuensi denyut jantung
  • Tekanan darah
  • Denyut nadi
2. SYOK
Dapat disebabkan oleh beberapa hal. Gejala syok adalah kulit pucat, dingin, takikardi, berkurangnya urine, gangguan kesadaran dan turunnya tekanan darah.

3. RESUSITASI JANTUNG PARU
Anda dapat mengetahui penderita membutuhkan tindakan RJP dengan memastikan penderita tidak sadar, tidak bernapas dan nadi tidak berdenyut. Kompresi dada berhasilkarena menekan jantung diantara sternum & tulang belakang yang memaksa darah keluar.

RJP terus dilakukan sampai :
  • Petugas kelelahan.
  • Penderita sudah diserahkan ke petugas Rumah Sakit.
  • Penderita sedang di Resusitasi.
  • Penderita telah dinyatakan meninggal oleh pihak yang berwenang (dokter)
TAHAPAN RJP.
  1. Cek kesadaran
  2. Aktifkan SPGDT (Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu)
  3. Periksa pernapasan (breathing)
  4. Pemberian pernapasan bantuan
  5. Pemeriksaan nadi
  6. Bantuan pernapasan tanpa kompresi dada
  7. Kompresi dada
TEHNIK
Untuk memaksimalkan keefektifan kompresi dada, dilakukan cara :
  1. Dengan meletakkan pada posisi terlentang pada alas yang keras
  2. Penolong berlutut di samping penderita sejajar dengan toraks (dada) penderita
  3. Tekan pada pertengahan bagian bawah sternum penderita, diantara puting susu
  4. Letakkan tumit tangan di atas sternum pada bagian tengah dan letakkan tangan kedua diatasnya
  5. Tekan Sternum lebih kurang 1.5 sampai 2 Inchi ( lebih kurang 4 - 5 cm) dan kemudian biarkan dada kembali pada posisi normal.

5 komentar: